Kamis, 09 Juni 2011

the bluest eye

Seorang gadis berusia sembilan tahun, Claudia Macteer, hidup dengan ayah dan ibunya, Mr. dan Mrs. Macteer, serta kakaknya Frieda, gadis berusia sepuluh tahun. Keluarga Macteer miskin dengan rumah kecil, tetapi mereka saling menyayangi. Cinta itu ditunjukkan oleh ibunya saat Claudia sakit di musim gugur. Sakit itu membuat ibunya marah dan ngomel-ngomel. Ibunya marah karena rasa sayangnya pada anaknya, dibuktikan dia tetap merawat putrinya sampai keadaannya membaik.

Suatu hari di musim gugur, Tuan Henry datang ke rumah keluarga Macteer untuk menyewa sebuah ruangan di rumah itu dengan membayar lima dolar setiap dua minggu.
Saat dirinya melihat Frieda dan Claudia, dia membandingkan mereka dengan bintang film Hollywood Greta Garbo dan Ginger Rogers. Kedatangan Tuan Henry membuat kelucuan, Frieda dan Claudia menyukainya.
Setelah kedatangan Tuan Henry, di musim yang sama Pecola Breedlove datang untuk tinggal bersama Keluarga Macteer. Dia dikirimkan oleh pemerintah daerahnya kepada keluarga Macteer karena ayahnya, Cholly Breedlove, telah menyakiti ibunya dan berusaha membakar rumahnya sehingga mereka tidak memiliki tempat tinggal, sementara Cholly berada di penjara. Pecola berusia sebelas tahun. Dia sangat menyukai gelas biru kecil milik keluarga Macteer dan mangkuk dengan Shirley Temple yang putih. Claudia tidak menyukai Shirley Temple sebab Shirley telah berdansa dengan Bojangles, salah satu artis kesayangannya. Dia juga membenci perempuan yang memiliki rambut pirang dan mata biru.

Frieda, Claudia, dan Pecola berada di luar. Pada saat yang sama Pecola sadar bahwa dirinya mengeluarkan darah di antara kedua kakinya. Pecola takut. Dia berpikir bahwa dia akan mati. Frieda meyakinkan kepada keduanya bahwa Pecola telah menstruasi dan mulai sekarang dia dapat mempunyai bayi. Suatu malam, Pecola masih heran apa yang dikatakan Frieda. Dia bertanya apa yang harus dia lakukan untuk memiliki bayi. Frieda berkata kepadanya harus ada seseorang yang mencintainya. Jawaban Frieda membuatnya bingung tentang bagaimana dia mendapatkan seseorang yang mencintainya.

Keluarga Breedlove tinggal di sebuah gudang tidak hanya karena kemiskinannya tetapi juga karena kejelekannya. Semua keluarga Breedlove memang buruk rupa. Orang-orang mengetahui hal itu, dan mereka sadar akan kejelekannya. Mereka menganggapnya
sebagai topeng yang dipakai setiap hari. Kejelekan Cholly ditunjukkan oleh aksi dan sikapnya, tetapi kejelekannya secara langsung tercermin dari istri dan kedua anaknya, Sammy dan Pecola.
Suatu hari di Bulan Oktober yang sangat dingin, Cholly dan Nyonya Breedlove terlibat pertengkaran hebat. Nyonya Breedlove memaksa Cholly mendapatkan batubara. Pertengkaran itu tidak berlangsung lama. Akhirnya Cholly tak sadarkan diri. Pecola yang melihat pertengkaran itu berharap kepada Tuhan agar dirinya bisa menghilang saat itu juga karena tidak ingin melihat orang tuanya bertengkar. Perlahan-lahan seluruh tubuhnya lemah seakan menghilang kecuali matanya. Dirinya tidak pernah mendapati matanya menghilang. Dia memandang dirinya di depan cermin, dan bertanya mengenai kejelekannya. Kejelekannya membuatnya susah. Gurunya tidak memperdulikannya, teman sekelasnya menghinanya, dan orang tuanya pun melalaikannya. Dia terus berdoa tiap malam kepada Tuhan agar dia memiliki mata biru. Dia percaya bahwa jika dirinya memiliki mata biru yang sangat cantik, dia akan mempunyai teman dan orang tuanya berhenti bertengkar. Pecola berteman dengan dengan tiga orang wanita tuna susila yang tinggal satu gedung dengannya, di lantai dua, tempat ia dan keluarganya juga tinggal. Mereka sangat baik dan ramah, memberikan pakaian dan permen padanya, dan selalu menceritakan cerita-cerita lucu padanya.

Pecola keluar rumah untuk membeli permen dari sebuah toko. Dia membeli permen Mary Jane dari seorang penjaga toko kulit putih, Tuan Yacobowski. Setiap bungkus permen terdapat gambar Mary Jane dengan mata biru, kulit putih, dan rambut pirang. Menurut Pecola, itu sangat cantik.
Pada musim dingin, Pecola dan Claudia bersahabat dengan murid baru di sekolah mereka, Maureen Peel. Maureen adalah seorang gadis berdarah campuran kulit hitam dan kulit putih atau disebut mulatto. Dia gadis kecil yang cantik dan kaya, menjadi terkenal dan bintang di sekolah. Semua orang menyukai dan memperhatikannya. Suatu hari sepulang sekolah Maureen mengajak Caludia dan Frieda pulang bersama. Dalam perjalanan pulang mereka melihat Pecola sedang diganggu oleh sekelompok anak laki-laki. Frieda berhasil menghentikan tingkah sekolompok anak itu dan memaksanya meninggalkan Pecola sendiri. Keempat gadis itu kemudian berjalan bersama. Suatu ketika, Maureen menanyakan sesuatu kepada Pecola tentang seorang pria telanjang. Pecola berpikir itu tentang ayahnya yang telanjang. Pertanyaan itu tidak hanya membuat Pecola benci tetapi juga Frieda dan Claudia benci dan marah. Mereka memaksanya menghentikan pertanyaan itu dan memukulnya.

Beberapa hari kemudian, Frieda dan Claudia pergi ke rumah keluarga Breedlove, tetapi tidak ada orang di sana. Di balcon di atas pintu, Mary (Maginot Line, salah satu dari tiga pelacur) berbicara pada mereka bahwa Pecola dan ibunya telah pindah ke rumah keluarga kulit putih di mana Nyonya Breedlove bekerja sebagai pembantu. Kemudian mereka berjalan dan mencari rumah di mana Nyonya Breedlove bekerja. Akhirnya, mereka menemukan rumah itu dan melihat Pecola duduk di luar. Nyonya Breedlove mengetahui kedatangan mereka dan menyuruh masuk. Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya. Tidak lama setelah itu, tampak seorang gadis kulit putih anak majikannya dan Nyonya Breedlove takut gadis itu melihat mereka. Gadis itu mencari Polly, nama yang digunakannya untuk memanggil Pauline, ibu Pecola. Karena kurang hati-hati,
Pecola menjatuhkan kue pie berry buatan ibunya sehingga Nyonya Breedlove marah kemudian mengusir Pecola, Frieda, dan Claudia.

Pauline Breedlove dulunya tinggal di Alabama. Kakinya terluka oleh paku sehingga pincang secara permanen. Dia hanya mengurus rumah sampai ia bertemu dan menikah dengan Cholly Breedlove, baru setelah itu ia pindah ke Lorain, Ohio. Namun ia merasa kurang nyaman tinggal di Lorain dan sering ke bioskop untuk mencoba lari dari permasalahannya. Ia juga baru mengenal standar kecantikan di Lorain yang menempatkan diri dan keluarganya pada tempat yang paling rendah.

Di Lorain Ohio ada seorang wanita, Geraldine, yang tinggal bersama putranya, Junior. Dirinya sangat tertekan sehingga tidak dapat mengasuh putranya dengan baik dan hanya mencintai kucingnya. Junior sangat benci kepada kucing itu dan berusaha menyiksanya. Geraldine mengajarkan pada putranya orang Afrika-Amerika berkulit putih jauh lebih baik dari orang Afrika-Amerika berkulit hitam, dan harus menjaga jarak dengannya. Ketika melihat Pecola, Junior membujuknya bermain di rumahnya. Saat tiba di sana, Junior melemparkan kucingnya tepat di wajah Pecola. Kemudian Junior menyiksa dan hampir membunuh kucing itu. Geraldine yang mengetahui hal itu menyalahkan Pecola dan menyebutnya pelacur hitam yang menjijikkan.
Cholly Breedlove ditinggalkan ayahnya sebelum dia lahir, kemudian ibunya juga meninggal ketika ia baru berusia empat hari. Kemudian dirinya dibesarkan dan diasuh bibinya, Jimmy. Dia tidak mengetahui keberadaan ayahnya sehingga bertanya kepada bibinya tentang ayahnya. Bibinya menjawab bahwa ayahnya adalah Samson Fuller. Bibinya meninggal ketika dia berusia empat belas tahun. Setelah kematian bibinya dia memutuskan untuk mencari ayahnya ke Macon seperti yang dikatakan bibinya sewaktu
masih hidup. Di samping mencari ayahnya, dia sebenarnya ingin lari dari kesalahan yang dibuatnya yaitu menghamili seorang gadis. Saat dirinya berhasil menemukan ayahnya di Macon, sang ayah justru tidak percaya dan menganggapnya hanya omong kosong. Hal itu membuat Cholly amat terluka, dan menjadi pemabuk. Kemudian dia bertemu dengan Pauline. Tak lama setelah itu, mereka menikah dan memiliki dua orang anak, Sammy dan Pecola.

Sabtu sore di musim Semi Cholly yang saat itu mabuk memperkosa anaknya, Pecola, sampai membuatnya tak sadarkan diri. Ketika ia terbangun, ia tidak dapat mengingat apa yang telah terjadi. Kemudian, Pecola hamil.
Suatu hari Pecola datang ke Shophead Church, seorang yang berpura-pura menjadi ahli spiritual untuk menipu dan memanfaatkan orang-orang yang meminta bantuan kepadanya, untuk memintanya memberikan mata biru. Shophead tidak yakin dapat mengabulkan permintaannya sehingga berkata kepadanya bahwa dirinya akan mendapatkan mata biru jika dia memberikan makanan kepada anjing pemilik kontrakan, tempat Shophead tinggal. Jika tidak terjadi apa-apa terhadap anjing itu, maka Tuhan tidak mengabulkan permintaannya. Tetapi, jika terjadi sesuatu dengan anjing itu maka Tuhan akan segera mengabulkan permintaannya. Shophead memberikan bungkusan makanan yang telah diberi racun kepada Pecola agar memberikannya pada anjing itu. Dia tidak mengetahui makanan itu telah diberi racun oleh dukun itu. Dirinya terkejut ketika menyaksikan anjing itu mati di depannya setelah makan makanan tadi. Dukun itu percaya kekuatan magisnya akan bekerja meskipun hanya Pecola yang mampu melihat mata biru tersebut.

Kehamilan Pecola diketahui oleh Frieda dan Claudia. Mereka mengetahui kehamilannya diakibatkan oleh ayahnya. Tak ada seorang pun yang melihat duka citanya dan tak ada seorang pun yang menginginkan bayi itu bertahan. Ketika mereka megetahui kehamilan itu, mereka sangat sedih dan membatalkan rencananya membeli sepeda dari hasil penjualan Bibit Marigold. Bibit itu tidak jadi mereka jual dan menanamnya sembari berdoa agar bayi Pecola tetap hidup. Namun bibit itu tidak pernah tumbuh dan pada akhirnya bayi itu meninggal.

Pecola mempunyai teman dalam imajinasinya. Ia selalu mengajaknya bercakap-cakap, membicarakan tentang hal-hal yang menyenangkan, tentang mata birunya yang indah sampai-sampai orang iri padanya. Dirinya tidak ingin membicarakan tentang Cholly yang memperkosanya dan ibunya yang tidak percaya padanya. Pecola dianggap gila karena sering berkeliling ke sana ke mari, mengepakkan kedua tangannya, menganggukkan kepalanya seperti bermain musik, dan berbicara pada dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar